welcome

Kamis, 20 September 2012

" Si Hitam Manis Dari Mentawai "

         Tubuhku kecil, buluku hitam. Diantara pohon-pohonlah tempatku tinggal. Eeh tapi bukan di sembarang pohon! tapi di pohon-pohon yang ada di Kepulauan Mentawai.
Hayoo.. coba tebak siapa aku???
         Bilou,, orang sering memanggilku begitu. Namun ada juga yang memanggilku kera Mentawai. Aku adalh salah satu jenis satwa langka yang di miliki indonesia. Oleh karena itu, meskipun aku kalah beken dari saudara jauhku si orang utan, aku juga di lindungi looohh,,,,
         Tubuhku tidak terlalu besar, tinggiku kira-kira 45 cm dan berat badanku kira-kira 6 kg. Melihatku dari belakang barang kali teman-teman akan berkata " Sepertinya ada yang kurang, tapi apa ya?" hmmmm,,
         Kuberi tahu! tidak sepertikera yang lain, memang aku tidak memiliki ekor tapi bukan karna putus saat aku berkelahi namun memang sejak lahir aku tidak memiliki ekor.
          Lihatlah tanganku yang kekar ini, inilah bagian tubuhku yang paling aku bamnggakan. Dengan tanganku ini aku dapat bergelayut dan melompat. Gerakanku sangat cepat dan tangkas, sekali ayun aku dapat melewati jarak 10 m dengan mudahnya.
          Ohh iya,, aku termasuk makhluk yang cukup setia looh,, buktinya aku termasuk hewan monogami. Ingin tahu apa itu monogami? artinya aku hanya punya satu paangan dalam satu kali waktu. Kami juga tidak terlalu sering mempunyai anak, paling-paling hanya 2-3 th sekali dan itu pun dalam satu kali melahirkan hanya satu anak.
          Aku adalah binatang langka dan dilindungi. Sayaang,,, wajahku yang jelek tapi membuat gemes ini rupanya banyak di sukai oleh manusia. Akibatnya aku sering di buru dan di jadikan hewan peliharaan. 
          Sejujurnya aku sangat cinta pada tempat tinggalku di kepulauan mentawai. Jika di pindah, tentulah aku sedih apalagi sanpai di kurung di dalam kandang,,, aku sediih sekali.
          Jadi, tolong yaa teman-teman bantulah aku sebisa mungkin agar aku tidak di paksa untuk meninggalkan Kepulauan Mentawai tanah airku yang tercinta.

Selasa, 11 September 2012

Mantera Mengusir Tikus

        Dahulu kala, hiduplah sepasang kakek dan nenek di hutan. Ketika nenek meninggal, kakek sangat sedih dan kesepian.
        Pada suatu hari ada seorang yang menyamar menjadi pendeta ke rumah itu.
"permisi,,, bolehkah saya menginap satu malam saja, saya lelah karena saya tersesat di jalan!" sambil menghapus air matanya kakek berkata " oh silahkan! kebetulan saya sedang kesepian dan tolong bacakan mantera agar saya tidak sedih!" 
        Sebagai tanda terima kasih di bacakanlah mantera, tapi karena ia pendeta palsu ia tidak mengerti mantra-mantra. Ketika sedang membaca mantera seekor tikus kecil mengenda-endap ingin keluar. Pendeta itu dalam komat-kamitnya bergumam "Nyamu,,,, Nyamu,, mengendap-endap datang" waktu tikus itu mencicit ia bergumam lagi " Nyamu,,, Nyamu,,, kau mengintip ingin berbicara apa.." lalu saat tikus itu kabur ia bergumam lagi " Nyamu,, Nyamu,,, sekarang kamu mau kabur kemana.." si pendeta lalu menyelesaikan manteranya.
       Sejak saat itu kakek selalu membaca mantera seperti apa yang diucapkan oleh pendeta.
       Pada suatu malam sang pencuri menyelinap masuk ke rumah kakek. Tetapi dari dalam rumah terdengar suara kakek yang sedang membaca mantera "Nyamu,, Nyamuu,,, mengendap-endap datang" sang pencuripun terkejut.
       " Loh,, apakah kakek ini tau kedatanganku ?" ia pun mengintip dari lubang kunci pintu kedalam dan terdengar lagi suara kakek " Nyamu,, Nyamu,, kau mengintip ingin bicara apa,," sang pencuri pun kembali kaget " Haah,, kakek itu tahu aku sedang mengintip!" si pencuri berfikir sebaiknya ia pergi. Dengan mengendap-endap ia mundur menjauhi pintu dan terdengar lagi sara si kakek "Nyamu,, Nyamuu,, sekarang kau mau kabur kemana.." si pencuri pun bergumam " ohh gawat! kalau ketahuan aku bisa di hukum berat" lalu sang pencuri langsung lari pontang-panting. (Irma.a)